Banyak orang berpikir bahwa sains (dunia ilmu) akan selalu bertentangan dengan kebenaran Alkitab. Banyak orang berpikir bahwa antara ilmu dan Alkitab tidak akan pernah ada titik temunya. Apakah pandangan tersebut benar?
Sesungguhnya kita harus mempercayai bahwa kebenaran di dalam Alkitab adalah fakta yang tak terbantahkan, sekaligus fakta yang bisa dipertanggung jawabkan. Bahkan jauh sebelum dunia sains berkembang sedemikian rupa, Alkitab sudah menyatakan sebuah kebenaran ilmiah ribuan tahun yang lalu. Para penemu dan ilmuwan Kristen yang benar-benar hidup takut akan Tuhan justru mempercayai kebenaran Alkitab di atas segala-galanya, bahkan tidak jarang mereka menjadikan kebenaran Alkitab sebagai dasar dari berbagai penemuan untuk memperkuat teori mereka.
Michael Faraday adalah salah satunya. Ia dilahirkan di Newington Butts, Inggris, dalam keluarga yang miskin dan sederhana. Ayahnya yang adalah seorang tukang besi harus bekerja keras untuk menghidupi sepuluh orang anaknya. Banyak orang mengenal Faraday karena hasil eksperimennya yang terkenal di seluruh dunia. Padahal banyak yang tidak tahu bahwa saat ia menemukan pengaruh elektromagnetik (dikenal sebagai hukum Faraday), hal tersebut dipengaruhi oleh keyakinan imannya.
Seorang jenius sekaliber Faraday saja mengakui kebenaran Alkitab, bahkan menjadikannya sebagai dasar penemuannya yang sangat berguna bagi kehidupan manusia, demikian juga seharusnya kita mengakui kebenaran Alkitab. Milikilah keyakinan yang kuat bahwa Alkitab adalah Firman Allah sendiri bagi kita semua. Lalu, akankah kita meragukan kebenaran Allah? Jangan biarkan siapapun dan apapun juga menggoyahkan keyakinan kita akan Alkitab. Hal ini bisa terjadi kalau kita tidak semata-mata mengandalkan hikmat manusia, melainkan kita mengandalkan kekuatan Allah. Selain itu, ijinkan Roh Kudus memberikan penerangan kepada kita, sehingga kita benar-benar mampu memahami kebenaran Firman Tuhan dan mempercayainya dengan segenap hati.
Yakinilah kebenaran Alkitab dengan segenap hati kita.